? ??????????????Playboy? ????? ?????? ???Rating: 3.9 (198 Ratings)??12 Grabs Today. 9517 Total Grabs. ????
??Get the Code?? ?? ?????Truth In The Skies? ????? ?????? ???Rating: 4.0 (1 Rating)??11 Grabs Today. 61 Total Grabs. ??????Get the Code?? ?? ???????????? ????Easy Install Instructions:???1. Copy CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS ?

Tuesday, July 15, 2008

KETIKA ZUHUD BERPUSARA ZIKRULLAH

Bukan hal asing bagi ummat Islam kini dengan istilah Zuhud. Istilah Zuhud selalu diidentitikan dengan dunia sufi dan kemiskinan. Untuk menambah cakrawala pemikiran, ada baiknya kita melihat bagaimana ulama’ menyingkapi istilah Zuhud ini.

Zuhud adalah kalimat dalam bahasa Arab yang diambil dari kata Zahuda, Yazhudu, Zuhdan (sulasi mujarrad). Zuhdan atau Zuhud sighatnya masdar taukid menunjukkan kepada sikap atau keadaan seseorang. Zuhud bererti sikap atau keadaan seseorang yang tidak mencintai dunia, sikap ini tidak bererti melarang manusia untuk kaya tetapi seberapapun kekayaan yang dimilikinya diperuntukkan untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Sebagaimana Allah swt berfirman, ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” al-Qasas:77.

Rasulullah saw seorang manusia yang jujur dan berjaya beristerikan Siti Khadijah yang dikurniai banyak harta. Ketika api perjuangan memuncak, tidak sedikit pun harta tersisa, beliau ikhlaskan demi perjuangan menegakkan kebenaran. Kezuhudan Rasulullah saw dan isterinya menjadikan kecintaannya kepada Allah swt mampu menjadikan dunia sebagai media taqarrub kepadaNya. Ketika kelaparan melanda ummat Islam sepulang perang Uhud, harapan untuk mendapatkan makanan nyaris punah. Datanglah Sayyidina Uthman bin Affan r.a. membawa seratus unta yang kemudian diberikan untuk keperluan ummat yang tengah dilanda krisis.

Sayyidina Ali bin Abi Tholib memandang Zuhud adalah perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Zuhud di dunia adalah memendekkan angan-angan, bersyukur ketika mendapat nikmat dan menjauhi segala yang haram. Sikap Zuhud sebagaimana dimaksud beliau, sejalan dengan apa yang difirmankan Allah dalam surah al-Hadid: 23, maksudnya, ”(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Zuhud bererti seimbang antara lahir dan bathin. Yahya bin Muadz r.a. menuturkan, seseorang tidak akan sampai pada hakikat Zuhud kecuali dengan tida hal. Pertama, beramal tanpa mengaharapkan ganjaran, kedua berucap tanpa dikendalikan nafsu, ketiga kemuliaan tanpa kekuasaan.

Syekh Junaidi al-Bagdadi r.a. beliau menjelaskan bahawa Zuhud adalah melepaskan tangan dari kecintaan terhadap harta benda, melepaskan hati dari kesenangan nafsu dan menjauhkan hati dari pengaruh yang negatif. Orang yang mencintai harta benda tanpa memiliki sikap Zuhud maka dapat dipastikan menjadikan dunia sebagai media kesenangan, padahal seharusnya harta dunia dijadikan alat yang menfasitasi antara dirinya dengan Tuhannya. Demikian dikatakan Syekh Abdul Qadir q.s. yang Zuhud dan senantiasa menyediakan hartanya untuk kepentingan orang banyak, beliau sangat kaya tetapi ketika orang lain membutuhkan harta bendanya, baju yang dipakainya pun diberikannya.

Imam Naqsyabandi r.a. menuturkan, “Makanlah kamu dengan yang enak-enak, berpakaianlah dengan yang bagus-bagus, tetapi ingat beribadahlah dengan enak dan bagus pula.”

Kemiskinan seseorang tidak dapat menjamin dapat dekat dengan Allah, sebaliknya orang kaya tidak dipastikan dibenci Allah. Kaya atau miskin bukan ukuran, hiasilah dengan Zuhud pasti dekat dan selamat dari azab Allah swt. Di dalam kitab Iqodul Himam, Imam Ibnu Athoillah r.a. menuturkan, Zuhud di dunia adalah zikir dalam hati dengan dawam (istiqamah) walau sedikit zikirnya dengan lisan, seseorang yang hatinya selalu ingat Allah (melakukan zikrullah) sanantiasa merasa diawasi Allah swt, kerananya (zikrullah) membuat sadar siapa yang memberi harta dan untuk apa harta harus digunakan, siapapun dan apapun jua pangkat yang disandangnya akan selamat ketika Zuhud berpusara zikrullah..

(Athoez/Rbth)

2 comments:

Kholilul rohman said...

Wahai hamba Allah ...Aku Rohman di pasuruan mengucapkan terimakasih karena tulisan saudaraku telah membuat dahagaku sedikit berkurang

NURHAFIZA SHAHRUDIN said...

salam rohman apa khbar...samalah kita saling memperingatkan sesama kita sebagai hambanya jua